19 desember, hari penghianat sedunia

Gelak tawa mengiring tangis jiwa... Gerimis hati tak jua sirna... Gerainya membahana... Membanjir... Tergenang dalam kubang nestapa... Timbul tenggelam... Rasa terapung apung dalam lautan dusta... Dusta karena cinta setia yang ku jaga... Terkhianati dengan tragisnya... Cintakah itu namanya? Jika sehari saja tiada jumpa... Tlah kau hinggapi kuntum bungalain... Cintakah itu namanya? Jika tanpa iba kau cabik hati ini... Hingga perihnya menyayat luka.. Cintakah itu namanya? Jika janji setia ... Kau balas dengan dusta.... Cintakah itu namanya? Bukan . . . Itu bukan cinta!!! Tapi, hanya besar keegoanmu saja yang ku rasa... Sekarang.... Berkobar hasrat di jiwa.... Bukan tuk mencintaimu lagi.... Namun... Berharap miliki seribu kaki... Tuk dapat enyahkan diri... Tinggalkan hati yang penuh ranjau duri....
Bukan saatnya aku menutup mata dan menutup telinga seakan membantah semua perkataan dari hidupku dan tetap membela keegoisan paradigma yang kubenarkan...
Tapi sekarang adalah saatnya untuk berproses dan proses itu membutuhkan waktu dan waktu itu sangat menyakitkan bila posisi yang kualami seperti ini..
Jalan ku masih panjang aku tak mau berhenti dan merasa seakan Dunia tidak bersahabat denganku.
1 hal yang perlu kujadikan pembelajaran bagiku
" Turutilah kata hatimu karena Kata hatimu merupakan penunjuk jalan terbaik bagi mu "