Senja sedih seiring
sempurna semakin menjadi
Takkan selamanya kubisa terus mencintaimu, takkan selamanya
kutetap bisa terpuruk karenamu, takkan selamanya kau bisa seenaknya menghakimi
rasa rinduku, karena waktulah yang mengutuk rasaku yang begitu besar untukmu,
hmmm yah secepatnya kutukan itu akan hilang d an takkan kembali lagi.
Kadang kala disetiap sudut ruangan hati yang kudiami
kuselalu bersikap kokoh, namun berselang beberapa saat semua berbalik kembali
roboh.
Wajahmu begitu kuat, hangat kecupanmu begitu nikmat, erat
pelukanmu begitu hangat, tapi bukan hal itu yang buatku terpikat, namun karena
cintamulah yang sesaat, membuatku seakan ingin cepat pergi meninggalkan dunia
ini menuju nirwana yang damai untuk aku diami selamanya, selamanya, selamanya
tanpamu buatku berseding, tanpamu buatku merana, tanpamu ciptakan nafas sesak
disetiap hari yang kuniatkan semangat buat aku selalu jalani.
Hmmmmmmmm…..
Disatu sisi, sering kupandangimu hina, lebih hina dari
binatang apapun yang menjijikkan untuk bagiku aku selalu kucintai, namun disisi
lain saya selalu meninggikanmu dihatiku yang selalu aku cintai dengan penuh
ketulusan dari dalaaaaaammm lubuk hatiku yang paling dalam, yang selalu bisa
yakinkanku akan apa yang kuharapkan kelak bisa tercapai untuk sejahterakan kita
dapat nikmati bersma. Hmmm untukmu
kuakan nafkahi semua sisi ruang hidupmu yang membutuhkannya,
Sebelum kuhilang, sebelum kupergi, dan sebelum kuberpaling.
Dan !
Bersamamu, semua akan bermakna indah buatku kenang hingga
kesurga nanti, buatku selalu tenang dalam liang lahat kelak, dan buatku selalu
tersenyum dalam setiap sebelum ke memejamkan mata, menghantarkan hangat kecupan
cinta tulusku untukmu yang mungkin telah terlelap dalam dekapan pangeran
tercintamu yang lain.
Jika itu terjadi maka cintaku benar halal buatmu, dan
jikapun itu tak terjadi maka aku kan menganggap itu segenggam emas yang
tersembunyi dalam gundukan butiran mutiara bekuan air mata rindu untukmu.
Tak ada yang sedih bagimu, tak ada yang mengharukan dimatamu,
dan tak ada yang menyenangkan bagimu untukku, semua biasa saja bahkan kau
selalu merasa risih setiap nafas suaramu ingin kudengar walau hanya lewat
telefon genggam yang selalu setia menemaniku mencari serbuk nafas cintamu yang
bagiku telah mendunia untuk aku selalu hirup disetiap pagi siang dan malamku.
Kini aku telah benar-benar rapuh.
Saat kau persembahkan bahagia yang hanya untuknya
Terimakasih untuk segala kesakitan yang ANDA berikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar