kini tinggal kusendiri peratapi derita yang merusak hal baik yang kumiliki dulu.
jika nasi sudah jadi bubur bukan berarti tidak ada ladang untuk menanam padi lagi.
itulah yang kumau,meski sebenarnya sampai sekarang saya belum menemukan ladang yang tepat untuk kuatburi benih cinta asri abadi nan tulus.
entahlah, tapi kuyakin ada tempat untuk itu.
sekarang !
dengan hati yang tulus,perasaan ikhlas, usaha di tuntun do'a
sembari kujalani hidup, apapun itu, bagaimanapun itu, sepahit apapun itu.
akukan tetap bersyukur, karena hidup itu anugrah :)
mengalir bak air yang mengalir dari sumbernya diapuncak gunung,kehulu yang bermuara dikaki bukit.
itulah hidup menurut saya.
kan kujalani,kan kunikmati. :)
hhmmmmm, sering kumeneteskan airmata, namun apalah daya SEKARANG AKU HANYALAH LELAKI RAPUH, LELAKI TUNA YANG DITINGGAL PERGI SANG PENYEMANAGAT HIDUP SESUNGGUHNYA.
inilah cobaan, tuhan terlalu sayang sama saya, lantas ia memberi sesuatu sebelum sesuatu yang baru saya dapat jumpai.
tak ada yang perlu kau ketahui setelah ini, yahh seharusnya begitu, demikian pula saya sebaliknya.
namun kembali kepada ego yang saya merdekakan, yang tak bisa dikalahkan oleh obat terpendam dalam sugesti fikiran saya, hmmm amat sangat disayangkan, cita yang tinggi diruntuhkan cinta yang dusta.
berharap matahari kan segera menampakkan cahayanya suatu saat nanti ternyata harus sirnah dihiasi mimpi buruk yang membuat mendung pagi terasa merintih menangisi siksa batin menyambut malam.
terus-dan terus hingga tiba saat ajal menjemput?
AKU PASTI AKAN SANGAT IKHLAS UNTUK ITU, TAKKAN KUSESALI,KARENA SAYA MENGAWALINYA DENGAN NIAT TULUS DAN YANG MENKHIANATINYAPUN ADALAH SOSOK WANITA YANG AMAT SANGAT KUCINTAI.
yahh, bersyukur itu indah bila kita sadar sebelum sujud, dan haru itu akan terasa apabila tercapai setelah takhiat.
**ARS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar